
Sidang Mahkamah Konstitusi terkait dengan Pilgub Jabar tanggal 27 Maret berlanjut memanas. Cara-cara intimidasi mulai dilancarkan oleh kubu Rieke Dyah Pitaloka yang tidak puas dengan saksi-saksi yang dihadirkan oleh kubu Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar.
Berawal dari saksi Aher yang mewakili buruh membantah saksi dari Rieke yang juga mewakili buruh. Selama dalam persidangan sebelumnya kubu Rieke meng-klaim bahwa buruh pasti mendukung Rieke, dan saksi dari Aher membantah pernyataan tersebut. Tidak benar semua buruh pasti mendukung pasangan Rieke - Teten, dan ini memicu kubu Rieke mengincar saksi Aher karena menganggap memberikan keterangan palsu. Sekitar 50 orang mengepung ruang tunggu yang disediakan untuk kubu Aher.
Kejadian yang sangat memilukan saat saksi Aher seorang Pemuka Kristen Protestan harus terseret-seret untuk evakuasi, padahal kakinya sedang sakit dan berjalanpun harus memakai tongkat. Evakuasi dari gedung dilakukan menuruni tangga ke tempat parkir menuju mobil untuk keluar. Tapi didepan dicegat oleh kubu Rieke sehingga mobil kembali lagi ke areal Parkir.
Menurut pihak keamanan kejadian pengepungan dan intimidasi dari yang bersengketa di Mahkamah Konstitusi baru terjadi kali ini dan ini sungguh diluar dugaan mereka. Beberapa pengamat juga mengatakan politik yang dijalankan Rieke yang merepresentasikan PDIP sudah tidak santun dan kentara haus akan kekuasaan.
sumber: lugasmedia.com